DAFTAR ISI
1. Tujuan
2. Komponen
3. Dasar Teori
4. Prinsip Kerja
5. Gambar Rangkaian
6. Link Download
1. Tujuan
Mempelajari dan mengetahui berbagai macam stabilisasi bias, prinsip kerja, dan simulasi rangkaiannya.
Mempelajari dan mengetahui berbagai macam stabilisasi bias, prinsip kerja, dan simulasi rangkaiannya.
Baterai menyimpan energi potensi listrik dalam bentuk sel elektrokimia (sel volta). Ketika kutub posittif dan negatif baterai di hubungkan, potensi listrik kedua kutub akan menyebabkan arus listrik mengalir.
2.2 Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan campuran Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom, sebuah kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat.
2.3 Transistor NPN
NPN artinya tipe transistor yang bekerja
atau mengalirkan arus negatif dengan positif sebagai biasnya. Transistor NPN
mengalirkan arus negatif dari kaki emitor ke kolektor. Emitor berperan sebagai
input dan kolektor berperan sebagai output apabila transistor diberikan arus
positif pada basisnya.
2.4 Ground
2.4 Ground
Ground atau pertanahan adalah sistem pengamanan pada instalasi listrik dimana jika terjadi kebocoran listrik maka listrik akan langsung mengalir ke tanah sehingga tidak melukai pengguna.
3. Dasar Teori
Stabilisasi Bias
Stabilitas sistem adalah ukuran sensitivitas jaringan terhadap variasi dalam parameternya. Dalam setiap penguat yang menggunakan transistor IC arus kolektor sensitif terhadap masing-masing parameter berikut:
Stabilisasi Bias
Stabilitas sistem adalah ukuran sensitivitas jaringan terhadap variasi dalam parameternya. Dalam setiap penguat yang menggunakan transistor IC arus kolektor sensitif terhadap masing-masing parameter berikut:
𝛽: meningkat dengan meningkatnya suhu
| Vbe |: menurun sekitar 7,5 mV
per derajat Celcius (° C) peningkatan suhu
Ico (arus jenuh terbalik): dua kali lipat nilai untuk setiap kenaikan suhu 10 ° C
Salah satu atau semua faktor tersebut dapat menyebabkan titik bias melayang dari titik operasi yang dirancang. Tabel 4.1 menunjukkan bagaimana tingkat Ico dan Vbe berubah dengan peningkatan suhu untuk transistor tertentu. Pada suhu kamar (sekitar 25 ° C) Ico= 0,1 nA, sedangkan pada 100 ° C (titik didih air) Ico sekitar 200 kali lebih besar pada 20 nA. Untuk variasi suhu yang sama, 𝛽 meningkat dari 50 menjadi 80 dan Vbe turun dari 0,65 menjadi 0,48 V. Ingat bahwa Ib cukup sensitif terhadap level Vbe, terutama untuk level di luar nilai ambang batas.
Efek perubahan arus bocor (Ico) dan penguatan arus (𝛽) pada titik bias dc ditunjukkan oleh
karakteristik kolektor emitor bersama pada Gambar 4.65a dan b. Gambar 4.65
menunjukkan bagaimana karakteristik pengumpul transistor berubah dari suhu 25 °
C ke suhu 100 ° C. Perhatikan bahwa peningkatan signifikan dalam arus bocor
tidak hanya menyebabkan kurva naik tetapi juga peningkatan beta, seperti yang
diungkapkan oleh jarak antar kurva yang lebih besar.
3.1 Faktor Stabilitas, S(Ico), S(Vbe), dan S(𝛽)
Faktor stabilitas, S, didefinisikan untuk masing-masing parameter yang mempengaruhi stabilitas bias seperti yang tercantum di bawah ini:
Dalam setiap kasus,
simbol delta (Δ) menandakan perubahan dalam kuantitas tersebut. Pembilang dari
setiap persamaan adalah perubahan arus kolektor sebagaimana ditentukan oleh
perubahan kuantitas dalam penyebut. Untuk konfigurasi tertentu, jika perubahan
Ico gagal menghasilkan perubahan signifikan dalam Ic, faktor
stabilitas yang ditentukan oleh S (Ico)= ΔIc / ΔIco akan
sangat kecil. Dengan kata lain:
Jaringan yang cukup stabil dan relatif tidak sensitif terhadap variasi suhu memiliki faktor stabilitas rendah.
3.2 S(Ico): Emitter-Bias Configuration
Untuk konfigurasi bias emitor, analisis rangkaian akan menghasilkan:
Jaringan yang cukup stabil dan relatif tidak sensitif terhadap variasi suhu memiliki faktor stabilitas rendah.
3.2 S(Ico): Emitter-Bias Configuration
Untuk konfigurasi bias emitor, analisis rangkaian akan menghasilkan:
Untuk Rb/Re ≫ (𝛽+1), maka:
Grafik hubungan S(Ico) dan Rb/Re dapat
dilihat pada gambar 4.66
Untuk Rb/Re ≪ 1, maka:
Perlu diingat, bahwa
kontrol bias yang baik biasanya mensyaratkan bahwa Rb lebih besar
dari Re. Pada Gambar 4.66 bahwa nilai terendah S (Ico) adalah 1,
mengungkapkan bahwa Ic akan selalu meningkat pada tingkat yang sama
dengan atau lebih besar dari Ico.
Untuk rentang di mana Rb/Re berkisar antara 1 dan (𝛽+1), maka
Untuk rentang di mana Rb/Re berkisar antara 1 dan (𝛽+1), maka
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi bias emitor cukup
stabil ketika rasio Rb/Re sekecil mungkin dan paling tidak
stabil ketika rasio yang sama mendekati (𝛽+1).
3.3 Konfigurasi
Bias-Tetap
Untuk konfigurasi bias tetap, jika kita mengalikan persamaan awal S(Ico) dengan Re dan Re=0Ω, maka diperoleh:
Untuk konfigurasi bias tetap, jika kita mengalikan persamaan awal S(Ico) dengan Re dan Re=0Ω, maka diperoleh:
3.4 Konfigurasi Tegangan-Pembagi Bias
Pengembangan rangkaian yang setara dengan Thévenin muncul pada
Gambar 4.67, untuk konfigurasi bias pembagi tegangan.
Untuk rangkaian Gambar 4.67, persamaan untuk S(Ico) adalah
sebagai berikut:
Re > RTh atau RTh / Re harus
sekecil mungkin. Untuk konfigurasi bias pembagi tegangan, RTh bisa
jauh lebih kecil daripada Rb yang sesuai dengan konfigurasi bias
emitor.
3.5 Konfigurasi Bias-Umpan Balik (Re 50 Ω)
Karena persamaan dalam format yang sama dengan yang diperoleh
untuk konfigurasi bias emitor dan pembagi tegangan, kesimpulan yang sama
mengenai rasio Rb / Rc dapat diterapkan juga.
3.6 Physical Impact
Untuk konfigurasi bias-tetap pada Gambar 4.68a, persamaan untuk
arus basis adalah sebagai berikut:
dengan arus kolektor ditentukan oleh:
dengan arus kolektor ditentukan oleh :
gambar 4.68
S(Vbe)
Faktor stabilitas ditentukan oleh:
Persamaan untuk konfigurasi emitor-bias:
Ganti Re=0Ω, maka:
Bagi persamaan dengan
Re, maka:
Substitusi kondisi (𝛽+1) ≫ Rb/Re, maka:
Semakin besar
resistansi RE, semakin rendah faktor stabilitas dan semakin stabil sistem.
S(𝛽)
Persamaan untuk konfigurasi bias-emitor:
Persamaan untuk konfigurasi bias-emitor:
Untuk konfigurasi umpan balik kolektor dengan Re=0Ω, maka:
Ringkasan
Rangakain Bias-Pembagi Tegangan
Bias tegangan pada base transistor dapat dikembangkan dengan pembagi tegangan resistor R1 dan R2, seperti terlihat pada Gambar 1. Pada gambar tersebut di titik A, terdapat dua lintasan arus yang menuju ke ground yaitu dengan melalui R2 dan melalui junction base-emitter dari transistor melalui RE.
Apabila arus base-emitter yang mengalir sangat kecil
dibandingkan dengan arus yang melalui R2, maka rangkaian bias pembagi tegangan
tersebut dianggap sebagai pembagi tegangan sederhana yang terdiri dari R1 dan
R2, seperti pada Gambar 2(a). Apabila arus base-emitter IB tidak cukup kecil
untuk diabaikan dibandingkan dengan arus I2 yang melaui R2, maka resistansi
input DC, RIN(base) dari base-emitter transistor ke ground harus masduk dalam
perhitungan. Kеbеrаdааn RIN(bаѕе) paralel dеngаn R2, sebagaimana tеrlіhаt раdа
gаmbаr 2(b).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar